WELCOME

MY PERFECT WORLD....
Alone in Paradise :)

Minggu, 24 Oktober 2010

DRAKULA-SANG PEMBANTAI ABAD PERTENGAHAN (PART 2)


Berpuluh tahun kemudian terjadilah konflik antara John Hunyadi dan ayah Drakula Vlad II yang berujung pada pembunuhan Vlad II dan kakak Drakula, Mircea. John Hunyadi kemudian menunjuk keluarga Dan II sebagai penguasa Wallachia. Mendengar hal ini, Sultan Muhammad AlFatih kemudian mengirim Drakula bersama ribuan pasukan ke Wallachia untuk merebut kembali Wallachia ke dalam naungan khilafah. Pertempuran ini berakhir dengan futuhat terhadap Wallachia. Dan Dracula ditunjuk sebagai amir di sana. Dracula menduduki Wallachia selama 2 bln krn Janos Hunyadi kemudian berhasil mengusirnya dan menempatkan Dan II kembali sebagai raja Wallachia. Dracula kemudian melarikan diri ke Moldavia. Tapi kemudian Dan II berkhianat kepada Janos dengan memihak Turki. Hal ini dimanfaatkan Dracula utk mendekati Janos. Dracula di tempatkan Janos di benteng Sibiu, daerah Transylvania. Kemudian Dracula menyerang Wallachia dan berhasil membunuh Dan II, namun kali ini bukan lagi sebagai wakil dari Muhammad AlFatih. Sebaliknya dia menjadi pengkhianat.

Pada masa pemerintahannya di Wallachia, dia bertindak sangat kejam dengan membunuh siapa saja yang tidak disukai, mulai dari para bangsawan, tuan tanah, petani dan pengemis beserta keluarganya. Jumlah korbannya mencapai 500.000 orang, sebagian besar adalah orang-orang Islam dari Turki dan yg telah masuk Islam di Wallachia.

Dracula telah membunuh tidak kurang dari 300.000 umat Islam di Wallachia. Para sejarawan memperkirakan korban dari kekejaman Dracula antara 100.000-500.000 orang. Korbannya berasal dari berbagai kalangan mulai dari bangsawan, tuan tanah, petani sampai pengemis. Diantara mereka ada laki-laki dan perempuan, orang tua dan anak-anak. Bila Dracula berkehendak tak ada satupun yang bisa lolos dari kekejamannya.

Dracula bisa dikatakan sebagai kreator penyiksaan. Metode penyiksaan yang belum pernah ada dia ciptakan untuk memenuhi hasrat gilanya akan darah dan jerit korban yang sekarat. Korban- korban tersebut dibunuh dengan cara yang sungguh biadab, diantaranya;

1.Penyulaan.
Sula merupakan kayu sebesar lengan orang dewasa yang ujungnya runcing. Alat seperti ini digunakan oleh Dracula untuk menusuk seseorang. Bagian yang ditusuk adalah dubur atau liang kemaluan perempuan. Tubuh korban ditusuk dengan kayu yang dilancipkan ujungnya melalui bagian bawah hingga tembus pada perut atau kepala. Korban yang ditusuk seperti sate ini bukan hanya orang dewasa. Tak kenal ampun, Dracula juga melakukan penyiksaan serupa kepada bayi-bayi!

2.Pemotongan Payudara Perempuan dan Merusak Organ Seksual.
Korban diikat di atas meja dengan kuat dalam keadaan telanjang. Kemudian dikerat dan dikuliti.

3.Merebus Korban Hidup-hidup.
Sebuah bejana besar kira-kira berdiameter 2 meter diletakan diatas tungku yang berada ditengah alun-alun. Bejana tersebut diisi air. Setelah penuh kayu bakar dinyalakan. Kemudian korban direbus hidup-hidup.

4.Menguliti Kepala dan Bagian Tubuh Lainnya.
Korban akan dikuliti dengan pisau yang tajam. Mulai dari wajah kemudian kulit korban dikuliti sampai semua kulit kepala terkelupas.

Cara penyiksaan yang lain: Mencekik, memotong otot-otot tertentu, memotong hidung dan telinga, membutakan mata, membakar hidup-hidup, memaku kepala, memangsakan si korban pada binatang buas, menarik korban dengan 2 kuda, merendam tubuh korban, serta memanggangnya.

Beberapa peristiwa-peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat Islam adalah:
1. Pembantaian terhadap prajurit Turki di Tirgoviste
2. Membakar pemuda-pemuda Turki
3. Topi yang dipaku di kepala kepada dua orang duta besar khilafah Turki
4. Fakir Miskin dan petani yang dibakar di Tirgoviste
5. 30.000 pedagang Turki yang disula
6. Membunuh dengan virus yang mematikan
7. Meracuni sungai Danube

Tindakan kejam Drakula yang melakukan pembantaian terhadap umat Islam ini membuat sultan Muhammad alFatih menyerukan seruan jihad kepada Drakula. Pada tanggal 17 Mei 1462 M sultan Muhammad alFatih mengirimkan 60.000 tentara ditambah 30.000 tentara non reguler. Sementara tentara Dracula hanya mencapai 30.000 prajurit. Melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang ini, Drakula melakukan strategi perang tengah malam. Menurut anda, kira-kira siapa panglima pasukan yang dikirim oleh Muhammad AlFatih untuk memimpin pasukan jihad ini? tak lain adalah Randu, si muslim yang taat yang tak lain adalah adik kandung Dracula.

Pada serangan tengah malam pasukan Drakula yang berkekuatan 10.000 orang berhasil mendesak pasukan khilafah, tetapi dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba. (bisa jadi dari sinilah dibuat mitos bahwa Dracula takut dengan cahaya matahari). Atas kekalahan tersebut pasukan Drakula melarikan diri ke benteng Poenari. Drakula melarikan diri dari kepungan pasukan khilafah. Dan akhirnya dia terbunuh di tepi danau Snagov. Sang Sultan Muhammad AlFatihlah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov (sumber lain mengatakan yang membunuhnya adalah Randu, adik kandungnya). Dan berakhirlah kekejaman melegenda sang Dracula.

Yap, bukan salib. Melainkan Muhammad AlFatih dan kekhilafahan lah yang berhasil mengalahkan Dracula. Sayangnya semangat kekejaman Dracula mendarah daging. Mati satu dracula, muncul Dracula-Dracula yang lain. Dracula ini bahkan mewujud menjadi negara. Negara barat mewarisi semangat kekejaman Dracula, jutaan umat Islam dihabisi dengan cara yang tak kalah sadis dari yang dilakukan Dracula. Pembantaian di Irak, Afghanistan, Palestina, dan lain-lain merupakan aksi lanjutan dari para ‘keturunan’ Dracula.

Dan layaknya Vlad Dracula, yang hanya bisa dikalahkan oleh Muhammad AlFatih, maka ’Dracula-Dracula’ keturunannya pun hanya bisa dikalahkan oleh para pendekar-pendekar khilafah ’keturunan’ Muhammad AlFatih!

DISADUR DARI: BANGKITLAH REMAJA ISLAM INDONESIA

Sumber: Media Islam Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar