WELCOME

MY PERFECT WORLD....
Alone in Paradise :)

Minggu, 24 Oktober 2010

DRAKULA, SANG PEMBANTAI ABAD PERTENGAHAN


Pembelokan opini dan penyesatan sejarah!

Dua hal itu memang sudah jadi tabiat khasnya barat. Ambil contoh tentang stigmatisasi terorisme yang sedemikian rupa ditodongkan ke wajah umat islam. Padahal tindakan terorisme itu sendiri dengan liar dilakukan oleh barat terhadap umat islam. Bos rampok teriak-teriak maling. Contoh lain adalah penyesatan sejarah tentang kekalahan Amerika dalam perang Vietnam. Kekalahan Amerika dalam perang ini diputarbalikan seratus delapan puluh derajat. Dengan gampangnya, lewat film Rambo digambarkan tentang kedigdayaan tentara Amerika di sana. Naah...
Dan satu lagi, tentang pembelokan opini dan penyesatan sejarah, yang dengan gampangnya disulap oleh Barat. Dan kebanyakan dari kita pasti tak mengetahuinya. Yakni tentang Dracula! Mendengar nama tersebut, pikiran kebanyakan dari kita akan terbayang sosok hantu fiktif yang berjas hitam-hitam, keluar di malam hari karena takut sinar matahari, suka makan darah dengan taringnya yang panjang, serta dapat dikalahkan dengan bawang putih atau salib. Tapi tahukah anda fakta yang sebenarnya? Tahukah anda bahwa si Dracula sebenarnya adalah tokoh yang benar-benar nyata? Tahukah anda bahwa dia di usia mudanya sempat masuk islam? Tahukah anda bahwa dia pernah memimpin salah satu pasukan khilafah Utsmani? Tahukah anda bahwa dia kemudian malah berbalik seratus delapan puluh derajat menjadi pengkhianat khilafah dan pembantai umat islam? Dan tahukah pula anda, bahwa yang dapat mengalahkan Dracula bukan sinar matahari, salib atau bawang putih, tapi justru sesosok pahlawan besar Islam, yakni Muhammad alFatih!!


DRAKULA, SANG PEMBANTAI ABAD PERTENGAHAN

Adalah buku karya Hyphatia Cneajna yang berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” yang dengan gamblang menuturkan penyesatan opini dan sejarah tersebut. Buku ini menepis dongeng-dongeng seputar dracula yang didengungkan oleh Barat turun temurun. Dalam buku terjemahan setebal 192 halaman ini dijabarkan tentang sejarah, siapa itu Dracula, perjalanan hidupnya, kekejaman-kekejaman yang pernah dilakukannya, serta bagaimana akhir hidupnya. Dracula, di buku ini bukanlah sebuah misteri, layaknya yang dituturkan oleh film-film hollywood atau novel Dracula karya Bram Stoker. Tapi Dracula, manusia yang pernah hidup, simbol pertarungan ideologi yang tak pernah padam antara Islam dan Barat.

Vlad Tsepes III ( 1431 - 1475 M ) atau yang lebih populer dengan nama Dracula dilahirkan di Tansylvania, Rumania. Ia merupakan anak Ke 2 dari Vlad II alias Basarab dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia. Dracula dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 M, di benteng Shighisoara Transylvania, Rumania. Pada saat ia lahir ayahnya Basarab diangkat menjadi gubernur militer di Transylvania oleh Raja Hongaria, Sigismund. Basarab sendiri memiliki 3 anak, yakni Mircea, Dracula dan Randu.

Vlad II ayah Dracula diangkat sebagai anggota Orde Naga oleh Sigismund Raja Hongaria. Orde naga ini pada awalnya adalah kelompok persaudaraan tempat berkumpulnya para pendeta, tapi di kemudian hari Orde Naga menjadi semacam benteng Pasukan Salib untuk melawan pasukan Khilafah Utsmaniyah. Kemanapun Vlad II pergi, ia selalu memakai lencana bergambar naga. Sehingga ia sering dipanggil Vlad Dracul. Dalam bahasa Rumania, Dracul artinya naga. Sementara, akhiran "ulea" dalam bahasa Rumania berarti "anak dari". Maka Vlad III ( Dracula) anak dari Vlad Dracul (Vlad II) dipanggil dengan nama Vlad Dracula yang artinya anak dari Vlad Dracul.

Pada tahun 1442 M terjadi perang antara pasukan Wallachia dgn pasukan khilafah Utsmaniah. Basarab memilih langkah netral yg mengakibatkan ia diusir oleh Sigismund. Kedudukannya diganti oleh Janos Hunyadi, salah satu panglima perang Sigismund di Transylvania. Tapi tak lama kemudian, Basarab mengambil tahtanya kembali dengan bantuan khilafah Utsmaniah. Nah, sebagai bentuk kesetiaannya kepada khilafah, ia kemudian mengirim dua anaknya yaitu Dracula yang saat itu baru berusia 11 thn dan adiknya Randu untuk sekolah ke Turki.

Selama di pusat kekhilafahan, kedua anak ini dididik secara Islam. Mereka berdua kemudian memeluk Islam. Selain belajar di madrasah, mereka juga belajar ketrampilan perang. Seiring bergulirnya waktu kedua anak ini tumbuh menjadi dua pribadi yang jauh bertolak belakang. Randu tumbuh menjadi muslim yang taat dan berperangai lembut sedangkan Drakula tumbuh menjadi sosok pembangkang yang kejam.

Tak hanya membangkang, sifat keji Drakula pun makin tampak. Salah satu hobinya di Turki adalah bolos dari madrasah untuk melihat eksekusi penjahat kelas berat yang kepalanya dipancung di alun-alun. Setiap minggu eksekusi atas penjahat kelas kakap atau para pembughat diadakan di alun-alun. Dan salah satu penonton setianya adalah Drakula yang akan menyaksikan acara tersebut sampai selesai. Di saat senggangnya Drakula juga sangat suka menyiksa binatang. Binatang apapun yang ada disekitarnya ia tangkap dan ditusuk seperti sate. Ia sangat puas melihat binatang-binatang tersebut menggelepar-gelepar menyongsong ajal.

Walaupun begiu, Dracula menunjukkan kemajuan yang pesat dalam kemampuan militernya. Kemajuan Dracula tersebut menarik perhatian Sultan Muhammad alFatih yang kemudian menikahkannya dgn salah satu kerabat Sultan dengan harapan Dracula di kemudian hari akan menjadi Panglima perang khilafah.
disadur dari :BANGKITLAH REMAJA ISLAM INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar